Sholat merupakan ibadah yang paling utama, sampai diibaratkan sebagai tiang agama. Dalam pelaksanaannya membutuhkan beberapa persyaratan, diantaranya berkaitan dengan waktu.
Mengenai waktu sholat Fardlu sudah jelas. Sedangkan untuk sholat sunnah ada yang mempunyai waktu khusus dan ada yang tidak.
Secara umum sholat yang tidak mempunyai waktu khusus boleh dilaksanakan di setiap waktu, namun ada beberapa waktu yang tidak boleh digunakan untuk melaksanakan sholat tersebut.
Waktu-waktu yang diharamkan untuk digunakan melakukan sholat diatas sebagai berikut :
1. Waktu setelah melaksanakan sholat subuh hingga terbitnya matahari.
2. Waktu terbitnya matahari hingga masuk waktu dhuha.
3. Waktu tengah hari (istiwa') kecuali hari jum'at.
4. Waktu setelah melaksanakan sholat ashar hingga masuknya waktu sholat maghrib.
5. Waktu mendekati tenggelamnya matahari hingga masuknya waktu sholat maghrib.
Pelaksaaan sholat yang dimaksud adalah melakukan takbiratul ihram pada waktu-waktu tersebut, sehingga jika melakukan takbiratul ihram di luar waktu yang diharamkan maka sholatnya tetap sah dan tidak haram meskipun selesainya sholat sudah masuk waktu yang diharamkan.
Sebaliknya jika takbiratul ihram dilakukan pada waktu yang diharamkan maka sholatnya tetap tidak sah dan haram meskipun selesainya sholat sudah diluar waktu yang diharamkan.
Keharaman waktu-waktu diatas tidak berlaku di Makkah dan juga tidak berlaku untuk sholat-sholat yang mempunyai sebab yang telah terjadi (mutaqodim) atau sedang berlangsung (muqorrin).
Untuk sholat-sholat yang tidak mempunyai dua sebab diatas, selain haram juga tidak sah.
Sholat yang mempunyai sebab mutaqodim itu semisal sholat qodho', sholat tahiyatul masjid, sholat dua rakat setelah wudlu, sholat jenazah, sholat tawaf dan lain-lain. Sedangkan sholat yang mempunyai sebab muqorrin itu semisal sholat gerhana, sholat istisqo' dan lain-lain.
Maturnuwun, artikelnya sangat membantu
BalasHapusSholat sunaah sebelum Maghrib dan sholat sunah sblm duhur apakah boleh...
BalasHapus