Sering kali kita mendengar slogan "Kembali pada Alquran dan Hadits" dari sebagian kawan kawan muslim kita.
Entah dengan pemahaman yang bagaimana mereka membuat klasifikasi bidah. Dengan mudah dan enteng mereka mengatakan "Ini bidah" atau "Ini perbuatan Syirik".
Yang lebih mengherankan mereka begitu semangat menghujat Ulama yang tidak sefaham dengan pola pikir mereka walaupun termasuk ulama Salaf sholih.
Malah ada yang dengan bangga menyandangkan gelar "Salafi" pada golongan mereka.
Alquran maupun Hadits merupakan sumber hukum.
Untuk memahaminya tidak cukup tahu arti harfiahnya saja.
Dalam alquran ada makna manthuq atau mafhum,ayat nasikh atau mansukh dan lain lain.
Perlu juga tahu sababunnuzul suat ayat atau sababulwurud sebuah hadits.
Jika hanya tahu Alquran dan hadits melalui terjemah,lantas mengaku mengikuti Alquran dan Hadist, apakah justru bukan bidah yang sebenar benarnya ?!..
Marilah kita berfikir jernih..
Mengapa kita saling menghujat jika kita orang islam yang sama meyakini kebenaran Alquran dan Hadist ?!..
Agama tidak pernah menganjurkan penghujatan apalagi atas mereka yang telah meninggal..
Kita diperintahkan untuk selalu beradab terhadap orang lain dalam sikap maupun perkataan.
Jika kita rajin menghujat kemudian merasa paling ittiba' sunnah, apakah masuk akal ?!..
Mana tatakrama kita pada orang orang yang lebih tua dari kita ?!..
Entah dengan pemahaman yang bagaimana mereka membuat klasifikasi bidah. Dengan mudah dan enteng mereka mengatakan "Ini bidah" atau "Ini perbuatan Syirik".
Yang lebih mengherankan mereka begitu semangat menghujat Ulama yang tidak sefaham dengan pola pikir mereka walaupun termasuk ulama Salaf sholih.
Malah ada yang dengan bangga menyandangkan gelar "Salafi" pada golongan mereka.
Alquran maupun Hadits merupakan sumber hukum.
Untuk memahaminya tidak cukup tahu arti harfiahnya saja.
Dalam alquran ada makna manthuq atau mafhum,ayat nasikh atau mansukh dan lain lain.
Perlu juga tahu sababunnuzul suat ayat atau sababulwurud sebuah hadits.
Jika hanya tahu Alquran dan hadits melalui terjemah,lantas mengaku mengikuti Alquran dan Hadist, apakah justru bukan bidah yang sebenar benarnya ?!..
Marilah kita berfikir jernih..
Mengapa kita saling menghujat jika kita orang islam yang sama meyakini kebenaran Alquran dan Hadist ?!..
Agama tidak pernah menganjurkan penghujatan apalagi atas mereka yang telah meninggal..
Kita diperintahkan untuk selalu beradab terhadap orang lain dalam sikap maupun perkataan.
Jika kita rajin menghujat kemudian merasa paling ittiba' sunnah, apakah masuk akal ?!..
Mana tatakrama kita pada orang orang yang lebih tua dari kita ?!..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar