Kisah ini diceritakan oleh Al Imam Asy Syafi'i RA.
Pada satu waktu Imam Syafi'i melihat seorang bernama Asqaf yang beliau kenal sebagai non muslim sedang thawaf mengelilingi Ka'bah.
Karena ingin tahu maka Imam Syafi'i pun bertanya "Apa yang membuatmu berpaling dari agama leluhurmu ?!".
"Saya telah menukarkannya dengan yang lebih baik" jawab Asqaf.
"Bagaimana hal itu bisa terjadi ?!" tanya Imam Syafi'i lagi.
Kemudian Asqaf bercerita
"Pada suatu saat saya tengah pergi berlayar bersama sejumlah kawan kawan saya.
Ketika berada ditengah lautan, tiba tiba muncul badai yang mengakibatkan pecahnya perahu.
Semua penumpang perahu tidak ada yang selamat selain saya.
Dengan menumpang sebilah papan, saya diombang-ambingkan ombak hingga saya terdampar di sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni.
Betapa gembira hati saya ketika tahu bahwa di pulau tersebut terdapat pohon pohon yang berbuah dan sungai yang berair jarnih.
Dalam hati saya bersyukur dan berfikir bahwa saya bisa makan dari buah buahan dan minum air sungai sampai saya bisa keluar dari pulau tersebut.
Saat hari menjelang malam, sayapun naik ke pohon untuk tidur di atas.
Memasuki tengah malam, tiba tiba muncul sesosok makhluk dari dalam lautan dan naik kedarat.
Dari lisan makhluk tersebut terdengar suara yang sangat fasih
"Laa ilaha illallah-ul-ghoffar, Muhammadur Rosulullahilmukhtar".
Setelah sampai darat, saya dapat melihat bentuk makhluk tersebut dengan jelas.
Ternyata bentuk makhluk tersebut sangatlah aneh, kepala berupa kepala burung unta, wajahnya wajah manusia,kakinya kaki unta dan ekornya ekor ikan.
Timbullah rasa takut dalam hati, begitu saya melihat wujud makhluk yang seperti itu.
Akhirnya sayapun turun dari atas pohon bermaksud melarikan diri.
Ternyata makhluk itu mengetahui keberadaan saya dan menyuruh saya agar tidak berlari jika tidak ingin celaka.
Kemudian makhluk itu berkata " Apa agamamu?!"
Sayapun menerangkan tentang agama saya.
Mengetahui jika saya non muslim, lantas makhluk tadi berucap "Hai orang yang rugi..! Kembalilah pada agama Islam, sebab kamu berada di yang menjadi tempat tinggal para mukminin dari golongan jin.
Tidak ada yang selamat dari mereka kecuali orang orang muslim".
Mendengar keterangan seperti itu kemudian saya bertanya tentang cara menjadi muslim. Makhluk itupun menyuruh saya untuk mengucapkan Syahadat.
Setelah saya membaca Syahadat sekaligus resmi menjadi muslim,makhluk tadi dengan ramah memberikan tawaran kepada saya untuk tetap tinggal dipulau atau kembali kepada keluarga.
Saya memilih untuk kembali pada keluarga.
Selanjutnya makhluk aneh tersebut berkata " Kalau begitu tinggallah sementara di sini sampai ada perahu lewat untuk membawamu pulang".
Tak lama kemudian iapun pamit masuk lagi ke dalam lautan.
Sebentar kemudian lewatlah sebuah perahu dengan beberapa penumpang. Saya lantas memberikan tanda pada mereka agar mereka menolong saya.
Alhamdulillah mereka melihat tanda dari saya dan mau menolong.
Di dalam perahu terdapat 12 penumpang yang kebetulan semuanya beragama sama dengan agama saya dulu.
Kemudian saya menceritakan pengalaman saya.
Alhamdulillah akhirnya mereka semua menjadi muslim setelah mendengar cerita saya.
Begitulah ceritanya saya menjadi muslim". Asqafpun mengakhiri kisahnya.
Pada satu waktu Imam Syafi'i melihat seorang bernama Asqaf yang beliau kenal sebagai non muslim sedang thawaf mengelilingi Ka'bah.
Karena ingin tahu maka Imam Syafi'i pun bertanya "Apa yang membuatmu berpaling dari agama leluhurmu ?!".
"Saya telah menukarkannya dengan yang lebih baik" jawab Asqaf.
"Bagaimana hal itu bisa terjadi ?!" tanya Imam Syafi'i lagi.
Kemudian Asqaf bercerita
"Pada suatu saat saya tengah pergi berlayar bersama sejumlah kawan kawan saya.
Ketika berada ditengah lautan, tiba tiba muncul badai yang mengakibatkan pecahnya perahu.
Semua penumpang perahu tidak ada yang selamat selain saya.
Dengan menumpang sebilah papan, saya diombang-ambingkan ombak hingga saya terdampar di sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni.
Betapa gembira hati saya ketika tahu bahwa di pulau tersebut terdapat pohon pohon yang berbuah dan sungai yang berair jarnih.
Dalam hati saya bersyukur dan berfikir bahwa saya bisa makan dari buah buahan dan minum air sungai sampai saya bisa keluar dari pulau tersebut.
Saat hari menjelang malam, sayapun naik ke pohon untuk tidur di atas.
Memasuki tengah malam, tiba tiba muncul sesosok makhluk dari dalam lautan dan naik kedarat.
Dari lisan makhluk tersebut terdengar suara yang sangat fasih
"Laa ilaha illallah-ul-ghoffar, Muhammadur Rosulullahilmukhtar".
Setelah sampai darat, saya dapat melihat bentuk makhluk tersebut dengan jelas.
Ternyata bentuk makhluk tersebut sangatlah aneh, kepala berupa kepala burung unta, wajahnya wajah manusia,kakinya kaki unta dan ekornya ekor ikan.
Timbullah rasa takut dalam hati, begitu saya melihat wujud makhluk yang seperti itu.
Akhirnya sayapun turun dari atas pohon bermaksud melarikan diri.
Ternyata makhluk itu mengetahui keberadaan saya dan menyuruh saya agar tidak berlari jika tidak ingin celaka.
Kemudian makhluk itu berkata " Apa agamamu?!"
Sayapun menerangkan tentang agama saya.
Mengetahui jika saya non muslim, lantas makhluk tadi berucap "Hai orang yang rugi..! Kembalilah pada agama Islam, sebab kamu berada di yang menjadi tempat tinggal para mukminin dari golongan jin.
Tidak ada yang selamat dari mereka kecuali orang orang muslim".
Mendengar keterangan seperti itu kemudian saya bertanya tentang cara menjadi muslim. Makhluk itupun menyuruh saya untuk mengucapkan Syahadat.
Setelah saya membaca Syahadat sekaligus resmi menjadi muslim,makhluk tadi dengan ramah memberikan tawaran kepada saya untuk tetap tinggal dipulau atau kembali kepada keluarga.
Saya memilih untuk kembali pada keluarga.
Selanjutnya makhluk aneh tersebut berkata " Kalau begitu tinggallah sementara di sini sampai ada perahu lewat untuk membawamu pulang".
Tak lama kemudian iapun pamit masuk lagi ke dalam lautan.
Sebentar kemudian lewatlah sebuah perahu dengan beberapa penumpang. Saya lantas memberikan tanda pada mereka agar mereka menolong saya.
Alhamdulillah mereka melihat tanda dari saya dan mau menolong.
Di dalam perahu terdapat 12 penumpang yang kebetulan semuanya beragama sama dengan agama saya dulu.
Kemudian saya menceritakan pengalaman saya.
Alhamdulillah akhirnya mereka semua menjadi muslim setelah mendengar cerita saya.
Begitulah ceritanya saya menjadi muslim". Asqafpun mengakhiri kisahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar