Menangis hati ini melihat kelakuan ulama wahhabi yang lisannya busuk seperti ini dan banyak mencaci maki para ulama Ahlus sunnah.
Perhatikan cacian ulama Wahhabi ; Samir bin Husain di dalam kitabnya al-juz-u min Fawaid Abi Dzar halaman 16 mengatakan :
" Yang dimaksud dengan Mutakallim Ahlus sunnah adalah Ahlus sunnah palsu yaitu bencong-bencong Jahmiyyah dan asy’ariyyah ".
Siapa yang tak kenal Imam Abu Bakar al-Baqilani ini ?? seorang ulama’ terkemuka dalam Madzhab al-Maliki Al-Asy’ari, penyandang julukan saif al-sunnah ( pedang al-sunnah), lisan al[-ummah ( jurubicara ummat).
Imam abu bakar al-khuwarizmi berkata:” setiap pengarang kitab dibaghdad, biasanya mengakses dari kitab-kitab karangan orang lain kedalam kitabnya, kecuali al-Baqillani yang tidak pernah mengakses dari kitab orang lain dalam menyusun karangannya, karena dadanya telah merekam ilmunya sendiri dan ilmu-ilmu orang lain."
Alibin mahmud al-harbi berkata “semua perbedaan pendapat yang telah disebutkan oleh al-Baqillani dalam karya-karyanya, itu diaksesnya dari hafalannya. Tak seorangpun yang mengarang perbedaan pendapat, kecuali butuh untuk menelaah kitab-kitab yang ditulis pihak lawan, kecuali al-Baqillani.”
Beliau seorang ulama’ yang sangat waro’, zuhud, religius dan selalu menjaga dirinya dari perbuatan yang tercela. Abuhatim al-qozwini berkata, bahwa sifat waro’ , zuhud religius dan kepribadian al-Baqillani dalam menjaga diri yang disembunyikan dari orang lain, lebih besar daripada yang ditampakkannya. Pujian terhadap al-Baqillani tidak hanya mengalir dari pengikut madzhab al-Syafi’i dan Maliki, sebagai mayoritas pengikut madzhab Al-Asy’ari. Bahkan pujian terhadapnya juga mengalir dari tokoh-tokoh pengikut madzhab hanbali, seperti: abu al-hasan al-tamimi al-hanbali yang berkata kepada murid-murid al-Baqillani, “ ikutilah laki-laki ini karena sunnah pasti membutuhkan ilmunya”.
Berapa banyak para ulama besar Ahlus sunnah wal -jama'ah yang menjadi korban cacian dan hinaan para ulama Wahhabi yang datang belakangan ini (anak kemaren sore). Bahkan sampai taraf mengkafirkan para ulama besar Ahlus sunnah.
Nabi bersabda :
Akan ada di akhir zaman suatu kaum yang usianyamuda, dan pemahamannya dangkal, merekamengucapkan perkataan manusia yang paling baik(Rasulullah), mereka lepas dari Islam sebagaimanalepasnya anak panah dari busurnya, iman merekatidak sampai ke tenggorokan..” (HR Bukhari)
Kalau di Malaysia golongan ini lebih dikenal dengan " Kaum mude yang suka mengkritik kaum tue (Anak kemaren sore yang suka mengkritik ulama terdahulu).
Mencaci maki ulama sudah menjadi makanan ulama wahhabi contohnya Albani yang hampir seluruh kitabnya dipenuhi celaan dan hinaan kepada para ulam ahli hadits dr kalangan Ahlus sunnah (kapan2 saya kupas habis). Dan bnyak lagi.
Mereka mewarisi akhlak Dzul Khuwaishirah yang tidak menghormati Nabi Saw ketika membagikan harta. Dan sekrang para genarasinya pun dengan ringan mencaci dan menghina para ulama besar Ahlus sunnah sperti Imam Nawawi, imam Ibnu Hajar, imam Fakhru Razi, imam Ash-Shawi, imam Baihaqi, imam Subuki dan lainnya..
By : Shofiyyah An-Nuuriyyah
14-Maret-2022
Perhatikan cacian ulama Wahhabi ; Samir bin Husain di dalam kitabnya al-juz-u min Fawaid Abi Dzar halaman 16 mengatakan :
" Yang dimaksud dengan Mutakallim Ahlus sunnah adalah Ahlus sunnah palsu yaitu bencong-bencong Jahmiyyah dan asy’ariyyah ".
Siapa yang tak kenal Imam Abu Bakar al-Baqilani ini ?? seorang ulama’ terkemuka dalam Madzhab al-Maliki Al-Asy’ari, penyandang julukan saif al-sunnah ( pedang al-sunnah), lisan al[-ummah ( jurubicara ummat).
Imam abu bakar al-khuwarizmi berkata:” setiap pengarang kitab dibaghdad, biasanya mengakses dari kitab-kitab karangan orang lain kedalam kitabnya, kecuali al-Baqillani yang tidak pernah mengakses dari kitab orang lain dalam menyusun karangannya, karena dadanya telah merekam ilmunya sendiri dan ilmu-ilmu orang lain."
Alibin mahmud al-harbi berkata “semua perbedaan pendapat yang telah disebutkan oleh al-Baqillani dalam karya-karyanya, itu diaksesnya dari hafalannya. Tak seorangpun yang mengarang perbedaan pendapat, kecuali butuh untuk menelaah kitab-kitab yang ditulis pihak lawan, kecuali al-Baqillani.”
Beliau seorang ulama’ yang sangat waro’, zuhud, religius dan selalu menjaga dirinya dari perbuatan yang tercela. Abuhatim al-qozwini berkata, bahwa sifat waro’ , zuhud religius dan kepribadian al-Baqillani dalam menjaga diri yang disembunyikan dari orang lain, lebih besar daripada yang ditampakkannya. Pujian terhadap al-Baqillani tidak hanya mengalir dari pengikut madzhab al-Syafi’i dan Maliki, sebagai mayoritas pengikut madzhab Al-Asy’ari. Bahkan pujian terhadapnya juga mengalir dari tokoh-tokoh pengikut madzhab hanbali, seperti: abu al-hasan al-tamimi al-hanbali yang berkata kepada murid-murid al-Baqillani, “ ikutilah laki-laki ini karena sunnah pasti membutuhkan ilmunya”.
Berapa banyak para ulama besar Ahlus sunnah wal -jama'ah yang menjadi korban cacian dan hinaan para ulama Wahhabi yang datang belakangan ini (anak kemaren sore). Bahkan sampai taraf mengkafirkan para ulama besar Ahlus sunnah.
Nabi bersabda :
Akan ada di akhir zaman suatu kaum yang usianyamuda, dan pemahamannya dangkal, merekamengucapkan perkataan manusia yang paling baik(Rasulullah), mereka lepas dari Islam sebagaimanalepasnya anak panah dari busurnya, iman merekatidak sampai ke tenggorokan..” (HR Bukhari)
Kalau di Malaysia golongan ini lebih dikenal dengan " Kaum mude yang suka mengkritik kaum tue (Anak kemaren sore yang suka mengkritik ulama terdahulu).
Mencaci maki ulama sudah menjadi makanan ulama wahhabi contohnya Albani yang hampir seluruh kitabnya dipenuhi celaan dan hinaan kepada para ulam ahli hadits dr kalangan Ahlus sunnah (kapan2 saya kupas habis). Dan bnyak lagi.
Mereka mewarisi akhlak Dzul Khuwaishirah yang tidak menghormati Nabi Saw ketika membagikan harta. Dan sekrang para genarasinya pun dengan ringan mencaci dan menghina para ulama besar Ahlus sunnah sperti Imam Nawawi, imam Ibnu Hajar, imam Fakhru Razi, imam Ash-Shawi, imam Baihaqi, imam Subuki dan lainnya..
By : Shofiyyah An-Nuuriyyah
14-Maret-2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar