Kamis, 21 Juli 2022

Bagaimana Kabar HTI Setelah Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo?


Oleh Suryono Zakka

Momen ini paling dirindukan oleh jutaan rakyat Indonesia. Alhamdulillah. Kita salut dan patut bersyukur memiliki dua negarawan sejati, Jokowi dan Prabowo. Meskipun terlahir dari rahim pendidikan yang berbeda, Jokowi orang sipil dan Prabowo orang militer, mereka telah menunjukan teladan untuk kita semua dan tentunya sebagai signal cerah, sikap optimisme untuk NKRI mendatang.

Agama mengajarkan perdamaian yang dalam ilmu politik disebut rekonsiliasi dan dalam bahasa agama disebut ishlah. Rekonsiliasi antara Jokowi-Prabowo pasca kompetisi di Pilpres 2022 menyatukan kembali anak bangsa, antara kedua pendukung yang sempat memanas. Kita sadar bahwa persatuan dan kepentingan bangsa lebih penting dari pada kepentingan pribadi, partai dan golongan.

Berbeda dengan sikap eks-HTI dan kelompok radikal lainnya, tentu tidak bisa menerima kenyataan pahit ini. Mereka gagal move on. Mereka harus menelan ludah bahkan nyesek sampai kejantung bahkan ubun-ubun karena strategi pecah belah anak bangsa yang mereka mainkan ala penjajah yang disebut devide et impera gagal total.

Bani khilafah gagal total menggoreng isu, menggoreng bola panas. Kaum sumbu kompor itu tidak berhasil memprovokasi peperangan kedua kelompok agar NKRI kacau balau. Apalagi Prabowo secara nyata dan terbuka langsung mengucapkan selamat kepada Jokowi, hal ini sangat menyakitkan bahkan akan menjadi racun yang mematikan bagi geng khilafah. Sikap Prabowo telah mencoreng wajah mereka dan membuat malu pasukan pengkapling surga. Kenyataan pahit mana lagi yang akan mereka dustakan?

Bersatunya komponen bangsa semakin mempersempit agenda kaum khilafah. Strategi bani khilafah hancur lebur. Misi khilafah yang seharusnya bisa membonceng dalam suara Prabowo akhirnya runtuh seketika saat Prabowo duduk manis bersama Jokowi di MRT membincangkan masa depan bangsa dengan semangat persatuan, persaudaraan Dan optimisme.

HTI dan kelompok gurem NKRI bersyariah merasa telah dikhianati. Mati kutu dengan sikap Prabowo. Kejang-kejang menunggu sakaratul maut. Mimpi-mimpi khilafah terkubur semakin dalam. Meleburnya Prabowo dan Jokowi dalam semangat persatuan berarti telah melumat masa depan bani khilafah. Ingin sekali saya mendengar dan menyaksikan celoteh mereka membincangkan tamatnya khayalan negara khilafah tahririyah londoniyah. Pasti lucu dan menggemaskan.

Okelah. HTI biarlah berlalu. Semoga damai dialam baka. Tetap waspada karena mereka akan menjadi hantu gentayangan yang akan mengetuk pintu rumah kita. Menarget kita dengan provokasi, menebar sampah hoax hingga menebar fitnah diberanda atau grup-grup receh.

Kita songsong Indonesia baru. Selamat berbenah. Jaga terus persatuan dan kesatuan bangsa agar kaum perusak tak dapat menyusup dari pintu manapun. Kita sadar dan semakin paham bahwa musuh kita bukan Jokowi, bukan Prabowo tapi musuh kita adalah kelompok-kelompok yang menginginkan NKRI hancur yakni mereka yang bersyahwat mengganti ideologi Pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar