Oleh Suryono Zakka
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارْ، تَذْكِرَةً لِأُولِى الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارْ، وَتَبْصِرَةً لِّذَوِي الْأَلْبَابِ وَالْإِعْتِبَارْ. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِٰلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرْ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نُوْرِ الْأَنْوَارْ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَطْهَارْ. أَمَّا بَعْدُ فَيَآأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَتُوبُوْا إِلَى اللهِ جَمِيْعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Jamaah shalat Jum'at masjid Syuhada yang dirahmati Allah
Puji syukur kita panjatkan pada Allah swt. Karena limpahan karunia-Nya yang begitu banyak sehingga pada siang hari ini kita bisa menunaikan shalat Jum'at dalam keadaan sehat wal afiat. Disaat tempat yang lain tidak dapat dilaksanakan shalat Jum'at karena mewabahnya virus Corona atau Covid 19. Ada daerah yang zona merah sehingga masjid ditutup untuk sementara waktu sehingga ditiadakan shalat jum'at dan shalat berjamaah. Ada yang zona kuning dimana jamaah yang terinfeksi virus Corona dilarang atau diharamkan mendatangi masjid atau ikut shalat berjamaah karena dikhawatirkan membawa penularan virus. Dan alhamdulillah didesa kita Srimulyo masih dalam zona hijau sehingga shalat jum'at masih diwajibkan dan shalat berjamaah masih dapat diselenggarakan. Semoga desa kita khususnya selalu dilindungi oleh Allah dari berbagai bala dan bencana dan umumnya negara kita dapat kuat menanggung ujian Allah ini sehingga dapat segera pulih kembali kondisinya setelah vakum dari banyak aktivitas diberbagai bidang. Hendaknya kita patuhi semua peraturan dari pemerintahan kita dan juga melakukan amaliyah atau membaca do'a-doa keselamatan dari penyakit dan bencana yang telah diajarkan oleh rasulullah, sahabat atau ulama pendahulu kita. Kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita agar selamat dari berbagai macam fitnah dunia dan dapat menemui Allah dalam keadaan husnul khatimah.
Jamaah shalat Jum'at rahimakumullah
Tak terasa kita telah memasuki bulan Sya'ban. Rasanya baru kemarin kita memperingati isra' mi'raj. Ini pertanda bahwa ramadhan juga akan segera datang. Bulan Sya’ban merupakan bulan penuh keberkahan yang terletak antara dua bulan mulia yakni bulan Rajab dan bulan Ramadan. Bulan yang berada dalam urutan ke-8 di kalender Hijriyah ini seakan dilalaikan oleh umat Islam karena telah terlena akan indahnya bulan Rajab dan keistimewaan bulan Ramadan yang selalu dinantikan.
Terdapat peristiwa dibalik pemberian nama “Sya’ban” itu sendiri, salah satunya yaitu dijelaskan oleh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani dalam kitab Fathul-Bari Bab Shaumi Sya’ban yakni, “Dinamakan Sya’ban karena mereka berpencar-pencar mencari air atau di dalam gua-gua setelah bulan Rajab.
Dijelaskan pula dalam kitab Lathoif Al Ma’arif mengenai bulan Sya’ban bahwa Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan:
مَثَلُ شَهْرِ رَجَبٍ كَالرِّيْحِ، وَمَثُل شَعْبَانَ مَثَلُ الْغَيْمِ، وَمَثَلُ رَمَضَانَ مَثَلُ اْلمطَرِ، وَمَنْ لَمْ يَزْرَعْ وَيَغْرِسْ فِيْ رَجَبٍ، وَلَمْ يَسْقِ فِيْ شَعْبَانَ فَكَيْفَ يُرِيْدُ أَنْ يَحْصِدَ فِيْ رَمَضَانَ
“Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagamana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan.”
Selain memiliki beberapa keutamaan, terdapat beberapa peristiwa penting pada bulan Sya’ban salah satunya yakni peristiwa dipindahkannya kiblat ke Yerussalem.
Allah berfirman:
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”.(QS. Al-Baqarah:144).
Selain perpindahan kiblat, di bulan Sya’ban juga masyhur perihal peristiwa diturunkannya ayat Al Quran yang berupa anjuran bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surah Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sungguh Allah dan para malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Selain memiliki berbagai keutamaan, terdapat beberapa amalan-amalan yang dapat dilakukan di bulan yang penuh berkah nan mulia ini di antaranya yaitu:
Puasa sunnah bulan Sya’ban
Di bulan yang penuh rahmat, keberkahan, dan termasuk salah satu bulan haram ini Rasulullah memperbanyak melakukan ibadah puasa sebagai bentuk persiapan menghadapi bulan nan mulia yakni bulan Ramadan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban.” Rasulullah bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i)
Memperbanyak tadarus Al Quran
Memuliakan Al Quran dengan memperbanyak berinteraksi dan mentadabburi kandungannya menimbulkan ketenangan tersendiri dalam hati umat Muslim. Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad dalam buku beliau Oase Al Quran menjelaskan bahwa wahyu Qurani adalah cahaya bagi manusia. Tanpa wahyu, manusia dalam kegelapan. Mereka yang hidup bersama Al Quran adalah mereka yang menaburi dirinya dengan cahaya Al Quran dan menyinari orang lain dengan cahayanya. Memperbanyak membaca Al Quran di bulan Sya’ban yang penuh keberkahan ini merupakan keistimewaan tersendiri yang menimbulkan ketenangan hati dan pikiran karena seseorang yang banyak berinteraksi dengan Al Quran tentu akan mendapatkan ketentraman hati yang selalu dinaungi Al Quran. Salamah bin Kuhail rahimahullah mengatakan:
كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ
yang berarti “Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al Quran)”.
Menghidupkan malam Nisfu Sya’ban
Tradisi turun temurun yang lazim dilakukan dan mengakar kuat di kalangan umat Islam Nusantara pada malam pertengahan bulan Sya’ban yaitu membaca Surah Yasin sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan membaca doa. Rasulullah SAW menyatakan anjuran menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dalam sebuah hadits sebagaimana diriwayatkan oleh Ad-Dailami, Imam ‘Asakir, dan Al-Baihaqy sebagai berikut:
خَمْسُ لَيَالٍ لَا تُرَدُّ فِيْهِنَّ الدَّعْوَةُ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَةُ الجُمْعَةِ وَلَيْلَتَيِ العِيْدَيْنِ
“Ada 5 malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya‘ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.”
Melakukan amalan-amalan sholih
Selain melaksanakan puasa dan membaca Al Quran, dianjurkan pula melakukan amalan-amalan sholeh di bulan Sya’ban agar lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta sehingga manusia merasakan nikmatnya dekat dengan Allah SWT.
Dalam kitab Maadza Fii Sya’ban karya Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki dijelaskan:
“Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahumullah mengatakan, ‘Kami menerima riwayat dengan sanad dhaif dari Anas RA yang mengatakan bahwa ketika masuk bulan Sya‘ban umat Islam tertunduk pada mushaf Al Quran. Mereka menyibukkan diri dengan tadarus dan mengeluarkan harta mereka untuk membantu kelompok dhuafa dan orang-orang miskin dalam menyongsong bulan Ramadan.”
Khutbah 2
ْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar